- Penulis : Zainul Marzadi, SH,. MH || Dosen Universitas Serasan dan PSM Kecamatan Prabumulih
MUARAENIMONLINE.COM – Saat ini, intensitas perjalanan KA Babaranjang adalah sekitar 21( Dua puluh satu ) kali pulang-pergi (42 ( Empat Puluh Dua ) kali perjalanan dalam sehari dari Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan, mengangkut batu bara yang vital untuk pembangkit listrik di Jawa, Madura, dan Bali.Belum dari Tambang Lain ( Gunung Megang dan Lahat )
Kereta api Babaranjang memiliki 60 gerbong dan tiap gerbongnya jika diisi dengan batu bara memiliki berat sekitar 72ton dengan intensitas perjalanan yang cukup banyak yaitu 21 kali dalam sehari dari Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan.
Babaranjang merupakan akronim dari Batubara Rangkaian Panjang. Sesuai namanya, kereta ini betulan panjang! Rangkaiannya berupa enam puluh gerbong dan tiga lokomotif penarik yang panjang keseluruhannya bisa mencapai 800 meter.
Dari data diatas Dengan meningkatnya setiap hari Frekuensi Perjalanan Kereta Api Dari Tambang Batura Tanjung Enim dan lahat Ke Stasiun Tarahan ( Lampung ) dan Tanjung Enim dan Lahat Ke Stasiun Kertapati ( Palembang ) di tambah dengan kereta penumpang dan Sebaliknya.
Kondisi Rel Sudah 2( Dua) Trek , Ada 8 ( delapan ) Perlintasan Muara Enim – Palembang Dengan Kondisi 3 ( tiga ) Sudah Play Over ; Talang Tali, Prabumulih Patigalung dan Bantaian ( Desa Penanggiran ) 1 Perlitasan Di Kota Gelumbang, 5 ( Lima ) yang Masih Palang Pintu yakni ( 1 perlintas di Kota Muara Enim, 1 Perlintasan ( Desa Ujan Mas ) 2 Perlintasan Di Kota Gunung Megang . 1 Perlintasan di Desa Belimbing .Diharapan secepatnya di buat Play Over, Dengan Kurang nya sarana keamanan Perlintasan Khususnya di Muara Enim.
Arus lalulintas khususnya dijalan perlintasan Pintu Rel Kereta Api (KA) wilayah Belimbing Kabupaten Muara Enim sumber dari awal kemacetan lalulintas dijalan lintas Palembang –Muara Enim . Desa Belimbing merupakan Pertemuan ( Kota Pendopo – Kota Muara Enim dan Kota Prabumulih ) Ditambah Alat Berat yang menuju Ke Kota pendopo dan Muara Enim.
Terlebih pada setiap hari, Khususnya Sabtu dan Minggu sore dikawasan perlintasan Pintu Belimbing ( Muara Enim ) Rel PT KAI , ini kerap penyebab terjadinya kemacetan lalulintas, yang mana terpantau beberapa kendaraan saling mendahului pada pintu perlintasan tertutup saat Lokomotif dan rangkaian kereta yang panjang melintas dijalan rel milik PT KAI.
Masyarakat penumpang Angkutan Umum merasakan kurang nyaman di akhir ini karena setiap perlintasan ( Harus menunggu 15 – 20 Menit ) Biasa Waktu Normal jarak tempuh Kota Muara Enim ke Prabumulih 2 Jam Kini menjadi 3-4 Jam, Ini yang alami dan perhatikan Selama 5 ( Lima) Tahun terakhir.( ini Pengalaman penulis )
Kemudian setelah pintu perlintasan Rel KA dibuka laju kendaraan saling mendahului dan tanpa menghiraukan kendaraan di didepan nya itu yang pada akhirnya membuat kemacetan panjang. Ditambah Dengan Budaya Antri masyarakat ( Pengguna jalan )
Berikut beberapa kondisi, tantangan, harapan, dan solusi yang dapat dipertimbangkan:
Kondisi
1. Infrastruktur perkeretaapian yang kurang memadai, seperti perlintasan tanpa palang pintu, meningkatkan risiko kecelakaan. Dan peningkatan perlintassan palang pintu menjadi Play Over.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan keselamatan saat menyeberang rel kereta api.
Tantangan
1. Infrastruktur: Perlu investasi besar untuk membangun palang pintu dan meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api.
2. Kesadaran Masyarakat: Dibutuhkan edukasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan kereta api.
3. Regulasi: Pemerintah perlu memastikan regulasi yang efektif untuk meningkatkan keselamatan dan akuntabilitas PT KAI.
Harapan
1. Peningkatan Keselamatan: PT KAI dan pemerintah diharapkan meningkatkan keselamatan kereta api melalui pembangunan infrastruktur yang memadai.
2. Edukasi Masyarakat: Masyarakat diharapkan lebih aware akan keselamatan kereta api dan memahami risiko menyeberang rel tanpa palang pintu.
3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kereta Api:
1) Meningkatkan Sarana Keamanan Perlintasan: Melengkapi perlintasan kereta api dengan palang pintu otomatis, bel, dan petugas penjaga perlintasan dapat membantu mencegah kecelakaan.
2) Sosialisasi dan Edukasi: Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan saat melintasi perlintasan kereta api dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan.
3) Pemeliharaan Rel yang Teratur: Melakukan pemeliharaan rel secara teratur dapat membantu mencegah gangguan atau kecelakaan kereta api.
Solusi
1. Pembangunan Palang Pintu: PT KAI dan pemerintah perlu memprioritaskan pembangunan palang pintu di perlintasan kereta api yang rawan kecelakaan Menjadi Play Over
2. Edukasi dan Kampanye: Dilakukan edukasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan kereta api.
3. Peningkatan Teknologi: PT KAI dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan keselamatan, seperti sistem peringatan dini dan pengawasan CCTV.
4. Kerja Sama: PT KAI perlu bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan keselamatan kereta api dan mengurangi risiko kecelakaan ¹.
Dengan Tulisan ini agar bisa menjadi perhatian dan pertimbangan untuk lembaga terkait dalam memecahkan permasalahan tersebut secepatnya jangan menghambat perjalan umum.
Referensi :
1. Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian:
2. Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian
3. Peraturan Menteri Perhubungan No. 69 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP)
4. https://muaraenimonline.com/langganan-macet-kendaraan-di-perlintasan-rel-ka-gelumbang.html
5.https://www.google.com/search?q=PENINGKATAN+KEBERANGAKAT+KERETA+API+BARANJANG&rlz
Catatan: Redaksi menerima dalam bentuk tulisan, terkait isi merupakan sepenuhnya tanggung jawab penulis
