- Penulis: Zainul Marzadi, SH,. MH || Dosen Universitas Serasan, PSM Kota Prabumulih
MUARAENIMONLINE.COM – Makna sebuah nama bayi ( Kupek ) adalah Sebuah harapan dan doa orang tua yang tersemat pada identitas anak, berfungsi sebagai refleksi nilai-nilai positif dan pembentuk karakter. Nama yang baik dapat menciptakan kebanggaan dan kepercayaan diri bagi anak dan membekali mereka dengan energi positif sepanjang hidup. Memilih nama memerlukan pertimbangan agar maknanya sesuai dengan impian orang tua dan nilai yang ingin diturunkan.
Adat Marga Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih, ketiga peristiwa penting dalam kehidupan manusia tersebut memang diadakan acara oleh keluarga dan dijadikan tradisi di Nusantara. Begitu pula Tradisi kebudayaan Marga Rambang kapak tengah Berikut adalah beberapa acara yang biasanya diadakan setiap peristiwa :
1. Kelahiran: Acara kelahiran biasanya diadakan dengan mengundang keluarga dan tetangga untuk merayakan kelahiran bayi ( Kupek ). Acara ini biasanya meliputi pemberian nama bayi (Kupek), aqiqah, dan makan bersama.
2. Perkawinan: Acara perkawinan biasanya diadakan dengan mengundang keluarga dan tetangga untuk merayakan pernikahan pasangan. Acara ini biasanya meliputi akad nikah, resepsi, dan makan bersama.
3. Kematian: Acara kematian biasanya diadakan dengan mengundang keluarga dan tetangga untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Acara ini biasanya meliputi shalat jenazah, pengantar jenazah, dan makan bersama.
Permasalahan yang akan kita bahas dalam Peristiwa Kelahiran Bayi ( Kupek ) menurut Adat Marga Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih. Tradisi kelahiran Seorang bayi ( Kupek )uhang Adat marga Rambang Kapak tengah yang masih dipraktikkan hingga saat ini merupakan manifestasi kepatuhan orang Melayu Palembang terhadap warisan leluhur. Kontinuitas ini tentu saja telah melalui proses saling mempengaruhi antara Islam dan tradisi, yang mengakibatkan terjadinya pergeseran-pergeseran yang ditunjukkan melalui simbol simbol yang khas.
Tradisi kelahiran merupakan bagian penting dalam kebudayaan Marga Rambang kapak tengah , yang mencerminkan nilai-nilai adat dan agama. penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan bentuk kajian kepustakaan, Melalui metode sejarah dengan menggunakan pendekatan historis dan budaya, diuraikan bagaimana Islam, yang masuk melalui proses Islamisasi, berperan dalam mengubah dan menyesuaikan tradisi kelahiran lokal tanpa menghilangkan akar budaya Melayu. Tradisi dilaksanakan mulai dari masa kehamilan hingga bayi beranjak dewasa. menunjukkan perpaduan antara nilainilai Islam dan adat istiadat setempat. Akulturasi ini tidak hanya memperkaya tradisi lokal tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat rambang kapak tengah di Kota Prabumulih
Prinsip umum pemberian nama Peristiwa Kelahiran Bayi ( Kupek ) Menurut Marga Rambang :
1. Makna yang baik: Nama yang dipilih harus memiliki makna yang baik, seringkali berkaitan dengan nilai agama, harapan orang tua, atau diambil dari tokoh penting.
2. Pengaruh agama: Pemberian nama yang baik juga sesuai dengan anjuran agama Islam, yaitu sunah memberi nama yang baik untuk anak. Nama nabi atau keluarga nabi sering dijadikan inspirasi.
3. Identitas: Nama diberikan agar anak dikenal dan memuliakannya, serta sebagai pembeda dengan individu lain.
4. Tokoh adat atau agama: Pemberian nama terkadang dilakukan oleh tokoh agama atau tetua adat melalui upacara kecil.
Dalam Adat Pemberian nama Peristiwa Kelahiran Bayi ( Kupek ):Marga Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih, ketiga acara tersebut diadakan dengan sangat khidmat dan dihadiri oleh banyak orang. Acara-acara tersebut juga diiringi dengan tradisi-tradisi lainnya, seperti pemberian sedekah, doa, dan zikir.
Namun, perlu diingat bahwa tradisi Pemberian nama Peristiwa Kelahiran Bayi ( Kupek ) dan acara-acara tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada keluarga dan masyarakat setempat.
Tradisi pemberian nama menurut Adat Marga Rambang Kapak Tengah adalah sebuah tradisi yang unik dan memiliki makna yang dalam.
Berikut adalah beberapa informasi tentang tradisi ini:
1. Nama diberikan berdasarkan kejadian atau peristiwa: Nama anak biasanya diberikan berdasarkan kejadian atau peristiwa yang terjadi saat anak tersebut lahir, seperti musim, cuaca, atau kejadian alam.
2. Nama memiliki makna yang dalam: Nama yang diberikan memiliki makna yang dalam dan diharapkan dapat membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi anak tersebut.
3. Nama diberikan oleh tetua adat: Nama anak biasanya diberikan oleh tetua adat atau orang yang dihormati dalam masyarakat.
4. Nama bayi ( Kupek ) tidak memiliki struktur yang khusus: Nama biasanya terdiri dari dua kata, dengan kata pertama sebagai nama marga dan kata kedua sebagai nama individu.
Pemberian nama bayi ( Kupek ) dalam Adat Marga Rambang Kapak Tengah biasanya dilakukan oleh orang tua bayi, tetapi harus diumukan oleh ketua adat dan keluarga. Nama bayi biasanya diberikan berdasarkan Musyawarah Kedua orang tua tau Keluarga dan memohon kepada Allah agar diberkahi.
Acara Adat Marga Rambang dalam pemberian nama bayi ( Kupek ) biasanya dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:
1. Persiapan: Keluarga bayi ( Kupek ) mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk acara adat, seperti makanan, minuman, dan perlengkapan lainnya.
2. Pembersihan: Bayi ( Kupek ) dibersihkan dan diberi pakaian adat sebelum acara adat dimulai.
3. Pengundangan: Ketua adat dan tetua adat diundang untuk hadir dalam acara adat.
4. Acara Adat: Acara adat dimulai dengan pembukaan oleh ketua adat, kemudian diikuti dengan doa dan restu kepada bayi ( Kupek ).
5. Pemberian Nama: Ketua adat memberikan nama bayi dan menjelaskan makna nama tersebut.
6. Pemberian Hadiah: Keluarga dan tamu undangan memberikan hadiah kepada bayi ( Kupek ).
7. Makan Bersama: Semua orang yang hadir makan bersama dan merayakan pemberian nama bayi( Kupek ).( Darsono bin Burhani )
Acara Pemberian nama bayi ( Kupek )biasanya :
1.Mengundang keluarga atau jiron terdekat dari suami istri
2. Mengundang Tetangga
3. Mempersiapkan tempat dgn gotong royong
4. Mempersiapkan pernak pernik seperti:
1.Dogan
2.Air kembang.
3. kembang bungkus
5. Mempersiapkan acara puncaknya Pemberian nama Peristiwa Kelahiran Bayi ( Kupek):
1. Pembukaan pembacaan Alfateha dan pembacaan ayat suci yang lain
2. Kata sambutan orang tua atau mewakili
3. Mengelilingkan bayi ( Kupek ) ketemu undangan sambil membaca albajanji Sabil membagikan bendera uang sesuai dgn kemampuan dibagi ketamu undangan .
4. Bayi ( Kupek ) ditengah tamu undang dan di umumkan nama sibayi( Kupek )
5. Pemotongan rambut bayi secara simbolis
6. Dan mendoakan bayi dan keluarga bersama
7. Makan bersama
Dalam acara Adat Marga Rambang dalam pemberian nama bayi ( Kupek ) ini, ada beberapa tradisi yang dilakukan, seperti:
1. Menmerciki Air: Bayi diperciki air oleh ketua adat sebagai simbol kesucian dan keberkahan.
2. Memberi Bunga: Bayi diberi bunga oleh ketua adat sebagai simbol keindahan dan kebahagiaan.
3. Membaca Doa: dipimpin Ketua adat membaca doa untuk bayi dan keluarga.
4. Memotong Rambut bayi dengan Gunting yang dimasukan dalam Air Bunga. ( Hatiaman Ketua adal Kel Gunung Kemale)
Acara adat ini biasanya dilakukan di rumah keluarga bayi atau di tempat adat yang telah ditentukan.
Pemberian nama bayi ini biasanya dilakukan dalam sebuah upacara adat yang dihadiri oleh keluarga, tetua adat, dan masyarakat sekitar. Dalam upacara itu, ketua adat akan menjelaska atau mengumukan kepada yang hadir, nama bayi ( Kupek ) dan memberikan doa serta restu kepada bayi tersebut.
Pemberian nama bayi ( Kupek ) ini memiliki makna yang dalam, yaitu:
1. Memberikan identitas kepada bayi( Kupek )
2. Menghubungkan bayi( Kupek ) dengan leluhur dan tradisi
3. Memberikan doa dan restu kepada bayi( Kupek )
4. Mengikat bayi ( Kupek ) dengan masyarakat dan keluarga
Dengan demikian, pemberian nama bayi dalam Adat Marga Rambang Kapak Tengah adalah sebuah tradisi yang sangat penting dan memiliki makna yang dalam.
Acara pemberian nama bayi yang kamu sebutkan sangatlah lengkap dan meriah! Berikut adalah ringkasan acara tersebut:
1. Persiapan Adat Pemberian nama Peristiwa Kelahiran Bayi ( Kupek ) :
1. Mengundang keluarga dan jiron terdekat dari suami istri
2. Mengundang tetangga
3. Mempersiapkan tempat dengan gotong royong
4. Mempersiapkan pernak-pernik seperti:
1) Dogan
2) Air kembang
3) Kembang bungkus
Sebelum acara Puncak Adat Pemberian nama Peristiwa Kelahiran Bayi ( Kupek ) dilakukan Aqiqah :
Aqiqah adalah salah satu tradisi dalam Islam yang dilakukan untuk merayakan kelahiran bayi. Dalam tradisi ini, biasanya dilakukan penyembelihan hewan kurban sebagai tanda syukur kepada Allah atas kelahiran bayi tersebut.
Menurut tradisi dan Agama,dilaksankan Aqiqah untuk bayi laki-laki, disembelih 2 ekor kambing, sedangkan untuk bayi perempuan, disembelih 1 ekor kambing. Hewan sembelihan Aqiqah ini kemudian dimakan bersama oleh keluarga dan tetangga, atau dibagikan kepada anak yatim piatu sebagai sedekah.
Aqiqah memiliki beberapa makna, antara lain:
a. Sebagai tanda syukur kepada Allah atas kelahiran bayi
b. Sebagai cara untuk membersihkan bayi dari dosa
c. Sebagai kesempatan untuk berbagi dengan orang lain, terutama anak yatim piatu
Dalam Islam, aqiqah juga dianjurkan untuk dilakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran bayi, namun dapat dilakukan pada hari lain jika tidak memungkinkan
2. Acara Puncak:
1. Pembukaan dengan pembacaan Al-Fateha dan ayat suci lainnya
2. Kata sambutan dari orang tua atau yang mewakili
3. Mengelilingkan bayi ke tamu undangan sambil membaca Al-Bajanji Sabil dan membagikan bendera uang
4. Bayi ditengah tamu undangan dan diumumkan nama si bayi
5. Pemotongan rambut bayi secara simbolis
6. Mendoakan bayi dan keluarga bersama
7. Makan bersama
Acara ini sangatlah meriah dan penuh dengan makna, terutama dalam memberikan nama bayi dan mendoakan keberkahan bagi bayi dan keluarga. Semoga acara ini dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi semua yang hadir.
Tradisi yang kamu sebutkan sangatlah unik dan memiliki makna yang dalam. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang tradisi tersebut:
1. Rambut dikumpulkan: Pada hari pertama, rambut bayi dikumpulkan dan disimpan untuk kemudian dicukur habis pada esokan harinya.
2. Cukur habis: Pada esokan harinya, rambut bayi dicukur habis sebagai simbol pembersihan dan kesucian.
3. Ditimbang: Rambut yang telah dicukur kemudian ditimbang untuk menentukan beratnya.
4. Ditebus dengan emas: Berat rambut tersebut kemudian ditebus dengan emas, yang kemudian disumbangkan kepada anak yatim piatu.
5. Sumbangan kepada anak yatim piatu: Emas yang diperoleh dari penebusan rambut bayi tersebut kemudian disumbangkan kepada anak yatim piatu sebagai sedekah dan tanda kasih sayang.
Tradisi ini memiliki makna, antara lain:
1. Pembersihan: Cukur habis rambut bayi sebagai simbol pembersihan dan kesucian.
2. Kesyukuran: Sumbangan kepada anak yatim piatu sebagai tanda kesyukuran atas kelahiran bayi.
3. Kasih sayang: Sumbangan kepada anak yatim piatu sebagai tanda kasih sayang dan kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung.
Semoga tradisi ini dapat membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi bayi dan keluarga.
Pemberian hadiah kepada bayi adalah salah satu tradisi yang sangat indah dan memiliki makna yang dalam. Hadiah-hadiah yang diberikan oleh keluarga terdekat dan sahabat biasanya berupa:
a. Pakai bayi: Pakaian bayi yang nyaman dan lucu, seperti baju, celana, dan topi.
b. Mainan bayi: Mainan bayi yang aman dan edukatif, seperti boneka, rantai gigi, dan mainan musik.
c. Cincin emas: Cincin emas yang diberikan sebagai tanda kasih sayang dan keberkahan bagi bayi.
d. Uang: Uang yang diberikan sebagai tabungan bagi bayi untuk masa depannya.
e. Barang-barang lainnya: Barang-barang lainnya yang dianggap berguna dan bermanfaat bagi bayi, seperti selimut, bantal, dan perlengkapan bayi lainnya.
Pemberian hadiah ini memiliki beberapa makna, antara lain:
1. Kasih sayang: Hadiah yang diberikan sebagai tanda kasih sayang dan kepedulian terhadap bayi.
2. Doa: Hadiah yang diberikan sebagai doa dan harapan baik bagi bayi.
3. Kenangan: Hadiah yang diberikan sebagai kenangan bagi bayi untuk diingat di masa depan.
Semoga hadiah-hadiah yang diberikan dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi bayi!
Demikialah tulisan TRADISI PEMBERIAN NAMA PADA BAYI ( KUPEK ) MENURUT ADAT MARGA RAMBANG KAPAK TENGAH KOTA PRABUMULIH, Insyak Allah bermanfaat Amiin Ya Rabbal Allamiin .
_____________________
Sumber:
1. https://jatim.nu.or.id/keislaman/panduan-memberi-nama-anak-menurut-islam-em8xM
2. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2421716
3. Hatiman Ketua Adat Kelurahan Gunung Kemale Kec Prabumulih Timur
4. Bapak Dorsono Burhani ( Tokoh adat )Kelurahan nSukajadi Prabumulih Timur Kota Prabumulih
Catatan: Redaksi menerima dalam bentuk tulisan, terkait isi tanggung jawab penulis







