- Oleh: Gus Amu – H. Ahmad Mujtaba, SE., S.Th.I.
- Tokoh Pemuda dan Santri
- Ketua PCNU Kabupaten Muara Enim | Staf Khusus Bupati & Wakil Bupati Muara Enim | Wakil Ketua ICMI Kabupaten Muara Enim
MUARAENIMONLINE.COM – Momentum Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 bukan sekadar peringatan historis, tetapi panggilan moral bagi generasi muda untuk meneguhkan peran dan kontribusi nyata dalam membangun daerah. Semboyan “Bertumpah darah satu, berbangsa satu, berbahasa satu — Indonesia” adalah landasan persatuan yang kini harus diterjemahkan dalam tindakan nyata: bersatu membangun kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Kini, 97 tahun kemudian, semangat itu tetap relevan bahkan semakin dibutuhkan. Tantangan generasi muda tidak lagi dalam bentuk penjajahan fisik, tetapi berupa kemiskinan, ketimpangan, degradasi moral, dan ketertinggalan teknologi. Di sinilah pentingnya menyalakan kembali api perjuangan Sumpah Pemuda dalam bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Pemuda hari ini adalah penentu wajah Muara Enim esok hari. Mereka bukan sekadar penerus, tetapi penggerak utama perubahan. Oleh karena itu, semangat kepemudaan harus diwujudkan dalam kerja konkret — aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, mendukung ekonomi kreatif, menjadi pelopor digitalisasi, serta menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan keagamaan di tengah masyarakat.
Sebagai tokoh pemuda dan santri, saya meyakini bahwa semangat Sumpah Pemuda harus dihidupkan kembali melalui kerja-kerja nyata di lapangan. Di era modern ini, perjuangan tidak lagi melawan penjajah bersenjata, tetapi menghadapi tantangan kemiskinan, pengangguran, ketertinggalan pendidikan, dan lemahnya moralitas sosial. Untuk itu, pemuda harus menjadi agen perubahan (agent of change) dan motor pembangunan (motor of development).
Program MEMBARA – Muara Enim Bangkit, Rakyat Sejahtera, yang menjadi visi besar Kabupaten Muara Enim, sejatinya sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda. Pemuda harus menjadi bagian dari energi yang membakar semangat pembangunan — bukan hanya sebagai penonton, tetapi pelaku utama di berbagai sektor: ekonomi kreatif, digitalisasi pelayanan publik, pertanian modern, dan penguatan karakter kebangsaan.
Kaum santri pun memiliki peran strategis. Dengan nilai-nilai keikhlasan, tanggung jawab, dan cinta tanah air, santri harus hadir membawa wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin, sekaligus berkontribusi pada pembangunan daerah dengan karya dan gagasan.
Saya mengajak seluruh pemuda Muara Enim, dari desa hingga kota, dari kampus hingga pesantren, untuk bersatu melanjutkan semangat Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian — semangat membangun, berinovasi, dan berkolaborasi. Mari jadikan setiap langkah, setiap karya, sebagai bagian dari pengabdian untuk mewujudkan Muara Enim yang Bangkit dan Rakyatnya Sejahtera.
Sumpah Pemuda adalah api yang tidak boleh padam. Dan Program MEMBARA adalah bara yang harus kita jaga agar terus menyala.
Selamat Hari Sumpah Pemuda 2025
“Dengan Semangat MEMBARA, Kita Kobarkan Persatuan dan Kebangkitan Pemuda untuk Muara Enim Bangkit Rakyat Sejahtera.”
